Senin, 03 Oktober 2016

Algoritma Pencarian (Searching)


Pencarian (searching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama(baik bertipe dasar atau bertipe bentukan). Sebagai contoh, untuk mengubah (update) data tertentu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari keberadaan data tersebut di dalam kumpulannnya. Jika data yang dicari ditemukan, maka data tersebut dapat diubah nilainya dengan data yang baru. Algoritma pencarian yang akan dibicarakan mulai dengan algoritma pencarian yang paling sederhana yaitu pencarian beruntun (sequential search) hingga algoritma pencarian yang lebih maju yaitu pencarian bagidua (binary search).
1.       Pencarian Beruntun (Sequential Search)
Pencarian berurutan sering disebut pencarian linear merupakan metode pencarian yang paling sederhana. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan.
Pada dasarnya, pencarian ini hanya melakukan pengulangan dari 1 sampai dengan jumlah data. Pada setiap pengulangan, dibandingkan data ke-i dengan yang dicari. Apabila sama, berarti data telah ditemukan. Sebaliknya apabila sampai akhir pengulangan tidak ada data yang sama, berarti data tidak ada. Pada kasus yang paling buruk, untuk N elemen data harus dilakukan pencarian sebanyak N kali pula.
Algoritma pencarian berurutan dapat dituliskan sebagai berikut :
1.       i ← 0 2
2.       ketemu ← false 3
3.       Selama (tidak ketemu) dan (i <= N) kerjakan baris 4
4.       Jika (Data[i] = x) maka ketemu ← true, jika tidak i ← i + 1
5.       Jika (ketemu) maka i adalah indeks dari data yang dicari, jika tidak data tidak ditemukan

Perhatikan larik L di bawa ini dengan n = 6 elemen :
12
15
13
20
75
14
1
2
3
4
5
6

Misalkan nilai yang dicari adalah x = 20
Elemen yang dibandingkan (berturut-turut) : 12, 15, 13, 20 (ditemukan)
Indeks larik yang dikembalikan : idx = 4

Misalkan nilai yang dicari adalah x = 12
Elemen yang dibandingkan (berturut-turut) : 12 (ditemukan)
Indeks larik yang dikembalikan : idx = 1

Misalkan nilai yang dicari adalah x = 14
Elemen yang dibandingkan (berturut-turut) : 12, 15, 13, 20, 75, 21 (tidak ditemukan)
Indeks larik yang dikembalikan : idx = -1

Cara kerja dari algoritma ini adalah dengan menelusuri elemen-elemen array atau larik dari awal sampai akhir, dimana data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Kemungkinan terbaik (best case) dari algoritma ini adakah jika data yang dicari berada pada elemen array yang terdepan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian semakin singkat. Sebaliknya, akan mencapai kondisi terburuk (worst case) apabila data yang dicari berada pada elemn akhir.
Metode pencarian beruntun atau linear (sequential search) dapat dipergunakan apabila :
1.       Nilai-nilai tersebut belum berurutan
2.       Nilai-nilai tersebut sudah berurutan, tetapi struktur data yang dipergunakan untuk menyimpan nilai-nilai tersebut adalah linked list.

Implementasi dalam bahasa pascal


Implementasi dalam bahasa C

2.   Pencarian Bagidua (Binary Search)
Salah satu syarat agar pencarian biner dapat dilakukan adalah data sudah dalam keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut, pencarian biner tidak dapat dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita juga sering menggunakan pencarian biner. Misalnya saat ingin mencari suatu kata dalam kamus.
Prinsip dari pencarian biner dapat dijelaskan sebagai berikut : mula-mula diambil posisi awal 0 dan posisi akhir = N - 1, kemudian dicari posisi data tengah dengan rumus (posisi awal + posisi akhir) / 2. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data tengah. Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir dianggap sama dengan posisi tengah –1. Jika lebih besar, porses dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah + 1. Demikian seterusnya sampai data tengah sama dengan yang dicari.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. Misalnya ingin mencari data 16 pada sekumpulan data berikut :

2
8
10
11
14
16
19
22
30
34
awal



tengah




akhir

Mula-mula dicari data tengah, dengan rumus (0 + 9) / 2 = 4. Berarti data tengah adalah data ke-4, yaitu 14. Data yang dicari, yaitu 16, dibandingkan dengan data tengah ini. Karena 16 > 14, berarti proses dilanjutkan tetapi kali ini posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah + 1 atau 5.

2
8
10
11
14
16
19
22
30
34





awal

tengah

akhir

Data tengah yang baru didapat dengan rumus (5 + 9) / 2 = 7. Berarti data tengah yang baru adalah data ke-7, yaitu 22. Data yang dicari yaitu 16 dibandingkan dengan data tengah ini. Karena 16 < 22, berarti proses dilanjukkan tetapi kali ini posisi akhir dianggap sama dengan posisi tengah – 1 atau 6.

2
8
10
11
14
16
19
22
30
34





awal=Tengah
akhir



Data tengah yang baru didapat dengan rumus (5 + 6) / 2 = 5. Berarti data tengah yang baru adalah data ke-5, yaitu 16. data yang dicari dibandingkan dengan data tengah ini dan ternyata sama. Jadi data ditemukan pada indeks ke-5.
Pencarian biner ini akan berakhir jika data ditemukan atau posisi awal lebih besar daripada posisi akhir. Jika posisi sudah lebih besar daripada posisi akhir berarti data tidak ditemukan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh pencarian data 15 pada data diatas. Prosesnya hampir sama dengan pencarian data 16. Tetapi setelah posisi awal 5 dan posisi akhir 6, data tidak ditemukan dan 15 < 16, maka posisi akhir menjadi posisi tengah – 1 atau = 4 sedangkan posisi awal = 5.
Disini dapat dilihat bahwa posisi awal lebih besar daripada posisi akhir, yang artinya data tidak ditemukan.
Algoritma pencarian biner dapat dituliskan sebagai berikut :
1.       L ← 0
2.       R ← N – 1
3.       ketemu ← false
4.       Selama (L <= R) dan (tidak ketemu) kerjakan baris 5 sampai dengan 8
5.       m ← (L + R) / 2
6.       Jika (Data[m] = x) maka ketemu ← true
7.       Jika (x < Data[m]) maka R ← m – 1
8.       Jika (x > Data[m]) maka L ← m + 1
9.       Jika (ketemu) maka m adalah indeks dari data yang dicari, jika tidak data tidak ditemukan
Kelebihan (Best Case) dari binary search adalah  untuk pencarian data yang jumlahnya banyak, pencarian Binary Search relatif cepat dan beban komputasi juga lebih kecil karena pencarian dilakukan dari depan, tengah, dan belakang.
Kekurangan binary search adalah data harus di sorting terlebih dahulu, Algoritma lebih rumit, tidak baik untuk data berangkai.
Impementasi Bahasa Pascal

Implementasi Bahasa C

Daftar Pustaka :
Munir, Rinaldi. 2013. Algoritma & Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C Edisi Revisi. Bandung : Informatika.

Baca juga :

0 komentar:

Posting Komentar